Integritas adalah suatu konsep yang menunjukkan konsistensi antara
tindakan dengan nilai dan prinsip. Nilai dan prinsip ini tentunya tidak
lepas dari yang namanya kebenaran. Oleh karena itu orang yang memiliki
integritas pasti akan menjadi orang yang jujur dan menyukai keadilan. Integritas ini
dibutuhkan oleh siapa saja, tidak hanya pemimpin namun juga yang
dipimpin. Integritas sebagai pemimpin dapat membawa yang dipimpin
menjadi lebih baik. Pemimpin yang memiliki integritas hanya akan
berpikir bahwa dirinya itu melayani siapa saja yang dipimpinnya, bukan
sebaliknya. Sedangkan orang yang dipimpin yang memiliki integritas
berpikir bahwa dirinya harus melayani pemimpin selama pemimpin itu benar
sesuai nilai prinsip dan moral. Dengan begitu akan terjadi pelayanan
dua arah dimana akan menunjang pembangunan yang berkelanjutan. Pemimpin
yang melayani pengikut bisa menjadi adil. Hal ini membuat pengikutnya
senang dan mengikuti apa yang diperintahkan karena mereka yakin bahwa
pemimpin tersebut memiliki integritas dan lebih banyak benar.
Integritas
berhubungan dengan dedikasi atau pengerahan segala daya dan upaya untuk
mencapai satu tujuan. Integritas ini yang menjaga seseorang supaya
tidak keluar dari jalurnya dalam mencapai sesuatu. Seorang pemimpin yang
berintegritas, tidak akan mudah korupsi atau memperkaya diri dengan
menyalahgunakan wewenang. Seorang pengusaha yang berintegritas tidak
akan menghalalkan segala cara supaya usahanya lancar dan mendapatkan
keuntungan tinggi. Singkatnya, orang yang memiliki integritas tetap
terjaga dari hal-hal yang mendistraksi dirinya dari tujuan mulia.
Singkatnya
adalah orang yang memiliki integritas lebih menyukai proses yang benar
untuk menghasilkan sesuatu yang benar. Hasil tidak menjustifikasi proses
dan proses tidak menjustifikasi hasil, keduanya harus berjalan dengan
baik dan benar. Orang yang berintegritas itu anti jalan pintas, apalagi
mendapakan sesuatu dengan cara meretas. Sementara orang munafik bersikap
tidak sama dengan kata-kata, orang berintegritas melakukan hal sesuai
dengan yang ia katakan. Silat lidah tak berlaku bagi orang yang memiliki
integritas karena ia adalah orang yang mengatakan bisa jika memang bisa
dan mengatakan tidak bisa jika memang ia tidak mampu.
PERGERAKAN YANG BERINTEGRITAS
Mahasiswa
selalu identik dengan pergerakan. Sebuah paradigma yang sangat melekat
pada bangsa Indonesia ini beriringan dengan peran mahasiswa sebagai iron stock, agent of change dan moral forceyang
telah ada sejak dahulu kala. Pergerakan dilakukan untuk menciptakan
sebuah perubahan. Namun, pergerakan yang dilakukan oleh mahasiswa bukan
merupakan pergerakan yang sembarangan dan tidak memiliki dasar.
Pergerakan yang dilakukan adalah pergerakan yang terencana dengan matang
dan berdasarkan intelektualitas sebagai insan berpendidikan.
Kesamaan
visi dan tujuan pada setiap mahasiswa adalah modal dasar dari setiap
pergerakan mahasiswa yang dibangun. Karena pergerakan mahasiswa
sejatinya melibatkan banyak mahasiswa dan setiap mahasiswa harus
memiliki pemahaman yang sama terhadap gerakan yang dibangun. Untuk itu
setiap gerakan mahasiswa yang dibangun setidaknya harus memiliki sebuah
semangat yang sama untuk menciptakan sebuah gerakan yang bersatu,
gerakan terintegrasi.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa setiap
kampus di dalamnya memiliki berbagai macam ide, kompetensi, kreativitas,
dan karakter yang tentunya membentuk setiap mahasiswanya menjadi insan
yang berkualitas. Semua itu akan memberikan warna tersendiri bagi
gerakan yang dibangun. Karena itu diperlukannya sebuah gerakan
terintegrasi. Integrasi dapat diartikan sebagai sebuah kesatuan.
Jadi semangat yang ingin dibawa dalam gerakan terintegrasi ini adalah
sebuah kesatuan yang mampu menciptakan warna tersendiri bagi gerakan
mahasiswa. Harapannya warna yang diciptakan ini akan menjadi identitas
tersendiri bagi gerakan mahasiswa.
Jika kita tarik dalam konteks
gerakan, maka ada tiga hal yang dapat dibuat menjadi sebuah kesatuan:
kompetensi, metode, dan massa. Sangat jelas bahwa mahasiswa itu ada
dengan berbagai macam kompetensi dalam diri masing-masing, mulai dari core competence yang dimiliki dari rumpun ilmu yang ada hingga soft skill yang
dimiliki berdasarkan pembelajaran maupun pengalaman yang dimiliki oleh
masing-masing mahasiswa. Semua itu jika disatukan maka akan menghasilkan
dasar yang lengkap dalam membuat sebuah solusi dari permasalahan yang
ada.
Kreativitas dan ide yang dimiliki oleh mahasiswa juga tidak
dapat dipandang sebelah mata. Terbukti dengan berbagai kegiatan yang
luar biasa telah berhasil dilaksanakan oleh mahasiswa di berbagai
wilayah. Semua kreativitas dan ide ini tentunya dapat pula diaplikasikan
pada gerakan yang akan dibangun. Misalkan, pada saat menyelesaikan
sebuah permasalahan, dibangun sebuah gerakan yang melibatkan sisi
kreativitas dalam olahraga dan seni untuk menarik minat masyarakat luas.
Ditambahkan dengan ide-ide inovatif dari sisi keilmiahan untuk
menciptakan solusi konkret yang langsung dapat diaplikasikan untuk
masyarakat luas. Bisa dibayangkan betapa luar biasa gerakan yang akan
tercipta. Ditambah lagi dengan pengerahan massa yang total dan
menyeluruh dari setiap unit mahasiswa akan mampu membangun sebuah
gerakan yang sangat luar biasa.
oleh :