Orang Tua Mengedukasi, Pemuda Beraksi, HIV dapat Diatasi - PMII UNILA : Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh

8 Dec 2015

Orang Tua Mengedukasi, Pemuda Beraksi, HIV dapat Diatasi

Juara 1 National Essay Competition Online PMII Unila
Rayhan Naufal Ramadhan

AIDS, penyakit yang ditimbulkan oleh virus HIV yang menyerang daya tahan tubuh si penderita. Penyakit ini juga menjadi salah satu penyakit yang banyak menjangkit para korban. Data 2015 menunjukkan, penderita HIV saat ini kurang lebih 1 juta orang dan kebanyakan penderitanya adalah ibu dan anak-anak baik itu masih bayi atau sudah balita. Dan mirisnya, tiap seratus ribu kelahiran di Indonesia, seratus dua di antaranya terjangkit virus HIV. Inilah fakta yang benar-benar terjadi di Indonesia, virus HIV disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu tingginya penyalahgunaan obat bius, merajalelanya praktek pelacuran, praktek homoseksualitas, dan perilaku bebas lain yang kurang aman, rendahnya penggunaan kondom, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, donor darah yang tidak melalui uji saring atau diskrining bebas HI, mobilitas penduduk terutama dari desa ke kota, lemahnya pelayanan kesehatan, dan penggunaan narkotika yang pengonsumsiannya menggunakan suntik. Dan dari faktor-faktor tersebut, yang paling memengaruhi terjadinya virus HIV yaitu praktek seks bebas.

Seks bebas kebanyakan dilakukan oleh para pemuda yang lemah imannya akibat kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayanag dari kedua orang tuanya. Dan dalam kasus ini pertanyaannya adalah, dimana peran orang tua untuk mendidik anaknya menuju jalan yang benar? Orang tua seharusnya benar-benar memperhatikan, memberi kasih sayang, memiliki banyak waktu untuk anaknya. Ada beberapa cara yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk mencegah anaknya dari perbuatan seks bebas antara lain membekali anaknya dengan pendidikan agama. Agama Islam merupakan agama yang memiliki penganut paling banyak di Indonesia. Orang tua yang beragama Islam bisa memberikan perhatian kepada anaknya dengan bekal agama dalam bentuk mengajarkan anak untuk beribadah kepada Allah, rajin membaca dan mengkaji Al Qur’an, dan memberikan tontonan kepada anaknya berupa tontonan yang berisi pengetahuan agama Islam. Orang tua memiliki peran yang penting untuk menghindarkan anaknya dari pergaulan bebas, orang tua harus bisa menjadi tempat di mana anaknya merasa tenang, menjadi tempat untuk mengutarakan segala keluh kesah, serta memberi rasa nyaman untuk anaknya. Untuk itu, orang tua harus bisa membagi waktunya antara karir dengan anak. Anak harus mendapatkan waktu yang cukup untuk dekat dengan orang tuanya supaya anak tidak merasa kurang diperhatikan oleh orang tuanya.

Selain itu, orang tua tidak boleh menerapkan kekerasan dalam mendidik anaknya. Karena itu hanya akan membuat anak menjadi ingin menjauh dari orang tuanya dan semakin lama anak akan membenci orang tuanya. Dan karena kebencian itulah, mungkin melakukan seks bebas sebagai pelampiasannya. Cara mendidik anak perlu diperhatikan agar anak tidak menjalani hidup di jalan yang salah. Tidak hanya seks bebas yang dijadikan pelampiasan, anak pun bisa mencari pelampiasan lain untuk menenangkan dirinya dari pola didik orang tuanya yang kasar. Dan pelampiasan itu adalah menggunakan narkoba, narkoba memberi efek tenang kepada penggunanya tetapi meninggalkan efek samping berupa rasa sakit kepada penggunanya. Penggunaan narkoba juga menjadi salah satu faktor terjadinya virus HIV.

Dan ini benar-benar terjadi di lingkungan sekitar penulis, penulis pernah mendengar seorang anak yang dididik orang tuanya dengan kekerasan. Karena tidak tahan dengan perlakuan orang tuanya, anak itu mencari pelampiasan yaitu dengan menggunakan narkoba yang dijual oleh temannya. Anak itu menjadi semakin liar, anak itu melakukan hubungan intim dengan kekasihnya tanpa memikirkan apa risiko yang akan mereka terima di kemudian hari. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa orang tua harus mendidik anaknya dengan lemah lembut tapi tanpa mengurangi ketegasannya.

Selain itu, orang tua bisa mencegah anaknya dari perbuatan terlarang dengan menjadi tempat curhat anaknya. Orang tua harus bisa dekat dengan anaknya dengan memberikan cukup waktu untuk anaknya, mengajak bicara, mendengarkan apa yang dikatakan anaknya, dan memberi solusi ketika anaknya mendapatkan suatu masalah. Dengan ini, anak merasa nyaman dengan orang tuanya dan akan menaati perintah orang tuanya karena ia merasa bahwa orang tuanya mau mendengarnya dan ini saatnya anak mendengarkan orang tuanya. Jadi, cukup orang tua memerintahkan anaknya untuk menghindari dirinya dari perbuatan keji seperti seks bebas dan narkoba, maka anaknya tidak akan pernah mengkhianati perintah orang tuanya itu.

Kini masalahnya ada pada para pemuda dalam menghindarkan dirinya dari perbuatan yang dapat mengakibatkan dirinya terkena virus HIV. Pemuda harus berperan aktif dalam usaha pencegahan virus HIV di kalangan masyarakat. Pemuda dapat memulai aksinya dengan mencegah dirinya terkena virus HIV. Dimulai dengan menjalin hubungan yang erat dengan anggota keluarga lain terutama orang tua. Dengan memiliki hubungan erat dengan keluarga, pemuda menjadi lebih segan untuk menaati aturan di keluarganya termasuk tidak boleh berbuat seks bebas. Selain itu, pemuda bisa mencari kesibukan dengan menjadi bagian dari suatu organisasi baik itu organisasi sekolah maupun organisasi masyarakat. Dengan berorganisasi, pemuda tidak perlu melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat yang dapat menjerumuskannya ke dalam penyakit AIDS karena ia telah memiliki kesibukan yang lain. Dan yang terpenting adalah pemuda harus mendalami pengetahuannya tentang virus HIV, baik itu faktor penyebabnya, dampaknya, dan cara penanggulangannya.

Dalam praktiknya di masyarakat, para pemuda dapat berperan untuk menanggulangi virus HIV meskipun itu melalui tindakan kecil. Misalnya mengadakan peyuluhan yang ditujukan untuk orang-orang yang ada di lingkungan sekolahnya, universitasnya, kampungnya, dan di tempat-tempat lain, serta materi mengenai HIV disampaikan oleh pembicara yang berkompeten di bidangnya. Atau bisa juga pemuda sering mengadakan kajian/tablig yang ditujukan untuk umum. Kajian/tablig tersebut bisa berisi materi-materi mengenai zina dan bahayanya. Dengan pembekalan materi seperti itu, masyarakat menjadi tahu betapa bahayanya virus HIV bagi kehidupan. Maka dari itu, masyarakat menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan virus HIV. Di samping itu, pemuda harus bisa menjadi mentor untuk pemuda yang lain. Maksudnya adalah, pemuda tersebut menjadi pengingat pemuda yang lain akan sangat berbahayanya HIV/AIDS. Pemuda tersebut bisa mengingatkan pemuda yang lain dengan cara mengingatkannya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, mempelajari lebih dalam mengenai HIV, meningatkannya untuk tidak pacaran karena berpacaran merupakan akar dari zina. Dan zina adalah salah satu akar penyebab terjadinya HIV/AIDS.

Tak hanya berhenti di situ, bahkan pemuda bisa membuat suatu gebrakan yang belum dilakukan sama sekali oleh orang lain, yaitu meminta tolong pemerintah untuk menutup tempat berlangsungnya praktik prostitusi. Tindakan ini merupakan tindakan besar dan mampu mengurangi jumlah korban pengidap penyakit AIDS. Setelah berhasil membujuk pemerintah untuk menutup tempat praktik prostitusi dan pemerintah berhasil melakukannya, giliran pemuda yang turun langsung ke lapangan dengan memberi penyuluhan kepada warga yang berada di sekitar tempat prostitusi dan para pelaku prostitusi yang kebanyakan adalah kaum wanita. Penyuluhan itu juga bisa diberi materi yang berisi bahwa wanita seharusnya berada di dalam rumah, mendidik anaknya agar tidak hidup di jalan yang salah, mengurusi segala urusan rumah tangga, dan menjadi suri tauladan untuk anaknya.

Penyakit AIDS merupakan penyakit mematikan yang banyak terjadi khususnya di Indonesia. Penyakit yang ditimbulkan oleh virus HIV ini jumlahnya semakin bertambah dari tahun ke tahun. Dalam hal ini, peran orang tua dan para pemuda sangatlah dibutuhkan untuk menanggulangi penyakit ini. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi fasilitator yang baik bagi anak terutama dalam hal pendidikan agama dan moral. Selain itu, pemuda juga harus berperan aktif di masyarakat yang tujuannya adalah untuk mengurangi atau bahkan membasmi penyakit AIDS dengan berbagai cara, dan salah satu cara yang paling sederhana adalah memberi penyuluhan kepada masyarakat mengenai apa itu HIV, faktor penyebabnya, bahayanya, dan cara penanggulangannya.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda