MENINGKATKAN KUALITAS PEMUDA MELALUI PERGERAKAN YANG BERINTEGRITAS - PMII UNILA : Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh

3 Dec 2013

MENINGKATKAN KUALITAS PEMUDA MELALUI PERGERAKAN YANG BERINTEGRITAS

Integritas adalah suatu konsep yang menunjukkan konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Nilai dan prinsip ini tentunya tidak lepas dari yang namanya kebenaran. Oleh karena itu orang yang memiliki integritas pasti akan menjadi orang yang jujur dan menyukai keadilan.

Integritas ini dibutuhkan oleh siapa saja, tidak hanya pemimpin namun juga yang dipimpin. Integritas sebagai pemimpin dapat membawa yang dipimpin menjadi lebih baik. Pemimpin yang memiliki integritas hanya akan berpikir bahwa dirinya itu melayani siapa saja yang dipimpinnya, bukan sebaliknya. Sedangkan orang yang dipimpin yang memiliki integritas berpikir bahwa dirinya harus melayani pemimpin selama pemimpin itu benar sesuai nilai prinsip dan moral. Dengan begitu akan terjadi pelayanan dua arah dimana akan menunjang pembangunan yang berkelanjutan. Pemimpin yang melayani pengikut bisa menjadi adil. Hal ini membuat pengikutnya senang dan mengikuti apa yang diperintahkan karena mereka yakin bahwa pemimpin tersebut memiliki integritas dan lebih banyak benar.

Integritas berhubungan dengan dedikasi atau pengerahan segala daya dan upaya untuk mencapai satu tujuan. Integritas ini yang menjaga seseorang supaya tidak keluar dari jalurnya dalam mencapai sesuatu. Seorang pemimpin yang berintegritas, tidak akan mudah korupsi atau memperkaya diri dengan menyalahgunakan wewenang. Seorang pengusaha yang berintegritas tidak akan menghalalkan segala cara supaya usahanya lancar dan mendapatkan keuntungan tinggi. Singkatnya, orang yang memiliki integritas tetap terjaga dari hal-hal yang mendistraksi dirinya dari tujuan mulia.

Singkatnya adalah orang yang memiliki integritas lebih menyukai proses yang benar untuk menghasilkan sesuatu yang benar. Hasil tidak menjustifikasi proses dan proses tidak menjustifikasi hasil, keduanya harus berjalan dengan baik dan benar. Orang yang berintegritas itu anti jalan pintas, apalagi mendapakan sesuatu dengan cara meretas. Sementara orang munafik bersikap tidak sama dengan kata-kata, orang berintegritas melakukan hal sesuai dengan yang ia katakan. Silat lidah tak berlaku bagi orang yang memiliki integritas karena ia adalah orang yang mengatakan bisa jika memang bisa dan mengatakan tidak bisa jika memang ia tidak mampu.


PERGERAKAN YANG BERINTEGRITAS

Mahasiswa selalu identik dengan pergerakan. Sebuah paradigma yang sangat melekat pada bangsa Indonesia ini beriringan dengan peran mahasiswa sebagai iron stock, agent of change dan moral forceyang telah ada sejak dahulu kala. Pergerakan dilakukan untuk menciptakan sebuah perubahan. Namun, pergerakan yang dilakukan oleh mahasiswa bukan merupakan pergerakan yang sembarangan dan tidak memiliki dasar. Pergerakan yang dilakukan adalah pergerakan yang terencana dengan matang dan berdasarkan intelektualitas sebagai insan berpendidikan.

Kesamaan visi dan tujuan pada setiap mahasiswa adalah modal dasar dari setiap pergerakan mahasiswa yang dibangun. Karena pergerakan mahasiswa sejatinya melibatkan banyak mahasiswa dan setiap mahasiswa harus memiliki pemahaman yang sama terhadap gerakan yang dibangun. Untuk itu setiap gerakan mahasiswa yang dibangun setidaknya harus memiliki sebuah semangat yang sama untuk menciptakan sebuah gerakan yang bersatu, gerakan terintegrasi.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa setiap kampus di dalamnya memiliki berbagai macam ide, kompetensi, kreativitas, dan karakter yang tentunya membentuk setiap mahasiswanya menjadi insan yang berkualitas. Semua itu akan memberikan warna tersendiri bagi gerakan yang dibangun. Karena itu diperlukannya sebuah gerakan terintegrasi.

Integrasi dapat diartikan sebagai sebuah kesatuan. Jadi semangat yang ingin dibawa dalam gerakan terintegrasi ini adalah sebuah kesatuan yang mampu menciptakan warna tersendiri bagi gerakan mahasiswa. Harapannya warna yang diciptakan ini akan menjadi identitas tersendiri bagi gerakan mahasiswa.

Jika kita tarik dalam konteks gerakan, maka ada tiga hal yang dapat dibuat menjadi sebuah kesatuan: kompetensi, metode, dan massa. Sangat jelas bahwa mahasiswa itu ada dengan berbagai macam kompetensi dalam diri masing-masing, mulai dari core competence yang dimiliki dari rumpun ilmu yang ada hingga soft skill yang dimiliki berdasarkan pembelajaran maupun pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa. Semua itu jika disatukan maka akan menghasilkan dasar yang lengkap dalam membuat sebuah solusi dari permasalahan yang ada.

Kreativitas dan ide yang dimiliki oleh mahasiswa juga tidak dapat dipandang sebelah mata. Terbukti dengan berbagai kegiatan yang luar biasa telah berhasil dilaksanakan oleh mahasiswa di berbagai wilayah. Semua kreativitas dan ide ini tentunya dapat pula diaplikasikan pada gerakan yang akan dibangun. Misalkan, pada saat menyelesaikan sebuah permasalahan, dibangun sebuah gerakan yang melibatkan sisi kreativitas dalam olahraga dan seni untuk menarik minat masyarakat luas. Ditambahkan dengan ide-ide inovatif dari sisi keilmiahan untuk menciptakan solusi konkret yang langsung dapat diaplikasikan untuk masyarakat luas. Bisa dibayangkan betapa luar biasa gerakan yang akan tercipta. Ditambah lagi dengan pengerahan massa yang total dan menyeluruh dari setiap unit mahasiswa akan mampu membangun sebuah gerakan yang sangat luar biasa.

oleh : Affifa Chandra

Sumber gambar : disini

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda