Manifestasi Nilai Dasar Pergerakan Di Tengah Pandemi Covid-19 - PMII UNILA : Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh

6 May 2020

Manifestasi Nilai Dasar Pergerakan Di Tengah Pandemi Covid-19

-Bandar Lampung, semangat Ramdhan di tengah andemi, PMII Rayon Hukum sukses selenggarakan agenda diskusi online dengan tema, "Manifestasi Nilai Dasar Pergerakan di Tengah Pandemi Covid-19."

Acara yang diselenggarakan melalui WhatsApp Grup pada Rabu, 06-Mei-2020 tersebut dimulai pada pukul 20.00 WIB, atau setelah Shalat Tarawih dan usai pada pukul 22.30 WIB. Sedikitnya, acara tersebut diikuti oleh lebih dari 50 (Lima puluh) peserta, dan juga dihadiri beberapa perwakilan dari OKP lain.

Dikonfirmasi oleh Sahabat Khoirul Anam, selaku ketua rayon, ia mengatakan bahwa; "Agenda tersebut sengaja dilaksanakan, dalam rangka memfasilitasi para anggota untuk tetap mampu belajar, dan sebuah upaya untuk tetap mempertahankan nalar kritis kita sebagai aktivis pergerakan."

Pada agenda tersebut, dipimpin oleh Sahabat Karmila Sari selaku moderator, dan sahabat Rizki Prima Arya, S.H selaku pembicara utama. Dalam penyampaiannya, ia menuturkan dan menerangkan perihal apa yang kemudian dimaksud kan dengan NDP, dan mencoba untuk menerangkan bagaimana NDP ditengah kondisi hari ini.

Kesimpulan dari diskusi tersebut, adalah sebagai warga pergerakan, manusia memiliki landasan berfikir, berpijak dan sumber motivasi dalam menjalankan roda keorganisasian. Segala wabah yang terjadi, mudah-mudahan tidak akan mampu menghalangi ketauhidan kita kepada allah swt. Allah dalam segala totalitas, dzat, sifat dan penguatan perbuatanNya.

Kedua, hubungan manusia dengan Allah. Allah adalah pencipta segala sesuatu. Ia menciptakan manusia dan menganugerahkan kedudukan terhormat kepada manusia dihadapan ciptaanNya yang lain. Allah memberikan daya pikir, kemampuan berkreasi, dan kesadaran moral untuk manusia yang itu tidak diberikan kepada makhluk lainnya. Potensi itulah yang memungkinkan manusia memerankan fungsinya baik sebagai khalifah, maupun hamba Allah di muka bumi ini.

Ketiga, hubungan manusia dengan manusia. Sungguh tidak ada manusia yang lebih baik antara satu dengan yang lainnya, kecuali ketakwaannya. Setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan. Ada yang menonjol pada potensi kebaikannya, ada pula yang terlalu menonjol potensi kelemahannya. Karena kesadaran ini, manusia harus saling menolong, saling menghormati, bekerja sama, saling menasehati dan saling mengajak kepada kebenaran demi terciptanya tatanan kehidupan untuk kebaikan bersama.

Keempat, hubungan manusia dengan alam. Sebagaimana manusia, alam semesta juga merupakan ciptaan Allah. Dia menentukan ukuran dan hukum-hukumnya. Alam menunjukkan tanda-tanda keberadaan, sifat dan perbuatan Allah. Allah menundukkan alam bagi manusia dan bukan sebaliknya. Jika sebaliknya yang terjadi, maka manusia akan terjebak ke dalam penghambaan terhadap alam, dan bukan penghambaan kepada Allah.


Di Kelola Oleh:
(Biro III Eksternal / Media)
PK PMII Universitas Lampung XXXVIII

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda