Mahasiswa IAIM NU Metro Wajib Gabung ke PMII - PMII UNILA : Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh

13 Apr 2015

Mahasiswa IAIM NU Metro Wajib Gabung ke PMII

Rektor Institut Agama Islam (IAIM) NU Metro, Mispani, mengharuskan seluruh mahasiswanya untuk bergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Minimal, mereka mengikuti tahap awal pengaderan organisasi kemahasiswaan itu, yakni Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba).

“Piagam Mapaba ini akan menjadi salah syarat bagi seluruh mahasiswa yang akan mengikuti ujian skripsi atau munaqasah. Bagi yang tidak atau belum punya piagam, tidak bisa ujian,” ujar Mispani ketika membuka Mapaba PMII Komisariat IAIM NU Metro di kampus setempat Jumat. Acara diikuti 213 mahasiswa dan berlangsung selama tiga hari.

Karena itu, dia meminta seluruh peserta yang berasal dari Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Arab, Hukum Islam, dan Perbankan Syariah, mengikuti acara itu secara sungguh-sungguh. Sebab, bagi yang tidak lulus atau ditolak menjadi anggota PMII, mereka tidak akan diberi sertifikat, yang otomatis membuat mereka tidak bisa ujian skripsi.

Kebijakan itu, jelas Mispani, dilakukan karena PMII yang semula menyatakan independen telah kembali ke pangkuan induknya, yaitu NU. Karena IAIM juga merupakan bagian tak terpisahkan dari organisasi warga Nahdliyin itu, maka seluruh mahasiswa di perguruan tinggi itu wajib menggembleng diri dan membesarkan organisasi kemahasiswaan itu.

Alasan lain, sekarang banyak faham Islam yang menyimpang bahkan jauh dari nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan. Komunitas seperti itu bukan saja merasuki pelajar melalui kegiatan yang mengatasnamakan agama di sekolah-sekolah, akan tetapi juga meracuni mahasiswa melalui unit kegiatan mahasiswa di berbagai kampus.

“Ini berbahaya dan akan merusak nilai-nilai persaudaraan seperti yang dikembangkan NU sejak sebelum Indonesia lahir,” jelas kandidat doktor IAIN Raden Intan itu. Persaudaraan itu, jelas dia, meliputi sesama muslim, sesama bangsa Indonesia, bahkan sesama manusia dalam kaitan hubungan internasional.

Jika persaudaraan seperti itu dibiarkan terus terkoyak, keutuhan NKRI juga menjadi rentan. Bahkan, kemungkinan buruknya, akan lahir konflik horizontal, yang bukan saja terjadi antaranak bangsa akan tetapi juga antarmuslim. “Karena itu, kami harus bentengi diri. Jangan sampai mahasiswa kami teracuni dan jangan pula ada penyusup masuk ke kampus kami,” katanya.

Dikutip dari http://lampost.co/berita/mahasiswa-iaim-nu-metro-wajib-gabung-ke-pmii
Pada 04 April 2015 pukul 10.20

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda