Sembilan delegasi PMII Unila lakukan kunjungan kerja ke PMII Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayat, Jakarta, pada Jumat (01/05). Sembilan delegasi didampingi oleh Suroto sebagai Ketua Komisariat dan Dika Agus Tiandra sebagai Sekretaris Komisariat.
Kunjungan kerja diterima oleh pengurus dan warga PMII FISIP UIN Syarif Hidayat di sekretariat yang berada di belakang Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayat.
Kegiatan kunjungan ini diisi dengan diskusi terkait keadaan PMII di masing-masing kampus. Selain itu, kunjungan ini juga sebagai salah satu kegiatan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga pergerakan.
“Sebagai sarana meningkatkan kuantitas dan kualitas kader, maka perlu menggali potensi yang ada dan dikembangkan secara optimal” Ujar Sutisna selaku Kepala Departemen Pengkaderan PMII Komisariat FISIP UIN Syarif Hidayat.
Erzal Syahreza Aswir selaku delegasi PMII Unila menambahkan bahwa untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas juga perlu menciptakan militansi yang tinggi, serta melakukan formulasi-formulasi baru sesuai tempat. “Esensi yang terpenting yaitu menbumikan aswaja” Ujar Erzal mengakhiri argumennya.
Kunjungan kerja diterima oleh pengurus dan warga PMII FISIP UIN Syarif Hidayat di sekretariat yang berada di belakang Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayat.
Kegiatan kunjungan ini diisi dengan diskusi terkait keadaan PMII di masing-masing kampus. Selain itu, kunjungan ini juga sebagai salah satu kegiatan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga pergerakan.
“Sebagai sarana meningkatkan kuantitas dan kualitas kader, maka perlu menggali potensi yang ada dan dikembangkan secara optimal” Ujar Sutisna selaku Kepala Departemen Pengkaderan PMII Komisariat FISIP UIN Syarif Hidayat.
Erzal Syahreza Aswir selaku delegasi PMII Unila menambahkan bahwa untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas juga perlu menciptakan militansi yang tinggi, serta melakukan formulasi-formulasi baru sesuai tempat. “Esensi yang terpenting yaitu menbumikan aswaja” Ujar Erzal mengakhiri argumennya.