Kok Kebalik, Orang Puasa Harus Menghargai yang Tidak Puasa? - PMII UNILA : Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh

20 Jun 2016

Kok Kebalik, Orang Puasa Harus Menghargai yang Tidak Puasa?

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Lampung (Unila) melakukan 'Bincang-bincang Toleransi' usai buka puasa bersama keluarga besar alumni PMII Unila di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) III, Jalan Bumimanti Rajabasa, Bandar Lampung, Sabtu (18/6/2016).

Hadir pada agenda itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung KH Khairudin Tahmid, Sekretaris PW NU Lampung Arianto Munawar, Wakil Bupati Pesisir Barat Erlina, Ketua IKA PMII Lampung yang juga anggota DPRD Lampung Noverisman Subing, Komisioner KPU Bandar Lampung Fadila Sari, Ketua DPD KNPI Lampung Teguh Wibowo dan jajaran alumni PMII Unila lainnya.

Selain itu, dari jajaran akademisi Unila yang turut mengikuti agenda buka bersama yakni Ketua Hukum Tata Negara Unila Rudy dan dosen Hukum Tata Negara Unila Iwan Satriawan, serta tokoh NU lainnya.

Bincang toleransi ini menyikapi merebaknya isu-isu pembiasan fakta yang berkembang di sosial media akhir-akhir ini. "Saat ini kebalik, yang puasa harus menghargai yang tidak puasa. Saya kira ini ada agenda terselubung. Politik syariah, tapi saya tidak mau bicara politik karena saya bukan orang politik," terang Khairudin Tahmid.

Sebenarnya, menurut akademisi IAIN Raden Intan itu, orang berdagang makanan di bulan puasa boleh-boleh saja. Tapi, itu khusus untuk orang yang tidak puasa. Jika itu dijual untuk orang yang berpuasa, maka tidak boleh. Apalagi jika niatnya memang untuk berdagang pada umat Islam yang sedang berpuasa. "Saat ini ada pembiasan fakta-fakta. Politik hukum yang dibuat untuk membalikan fakta. Bola panas sudah mulai dilempar meski masih jauh."

Sementara, Sekretaris PW NU Lampung Arianto Munawar mengatakan masyarakat telah gagal melahirkan generasi yang berbudaya malu. Faktanya, banyak umat muslim yang dengan bangga menunjukan bila mereka sedang tidak berpuasa.

"Beda dengan dulu. Saat ramadan, yang bajingan saja nyumput-nyumput kalau mau makan atau merokok. Saat ini lihat sendiri. Kita gagal menciptakan dan membina generasi yang berbudaya malu," tegasnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada sahabat-sahabat PMII Unila khususnya, untuk mengedepankan budaya malu dan menjalankan syariat Islam Ahli Sunnah Waljamaah NU. "Kita mulai dari yang kecil, dari diri kita sendiri."

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda