Analisis Ekonomi Politik Indonesia Pasca Kemerdekaan Hingga Reformasi - PMII UNILA : Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh

30 Nov 2016

Analisis Ekonomi Politik Indonesia Pasca Kemerdekaan Hingga Reformasi

PMII-Pertemuan ke lima Komunitas Tidak Bodoh (KTB) membahas tentang ekonomi politik Indonesia pasca kemerdekaan sampai dengan 1998 (29/11/16). Perlunya kita memaknai slogan yang dikatakan oleh presiden soekarno yaitu jangan sekali-kali melupakan sejarah yang disingkat “jasmerah”. Sejarah menyimpan keberadaan jati diri rakyat Indonesia, Indonesia akan hancur apabila jati dirinya dihancurkan.

Ekonomi Politik Pada Masa Presiden Soekarno
Pada saat itu negara memasuki babak baru dalam menata masa depan bangsa, dan baru berdaulat. Ekonomi yang terpuruk karna mengingat pada saat itu berlangsung perang dunia ke-2, dimana 2 blok besar sedang bertarung sehingga diberlakukannya politik bebas aktif. Dua raksasa besar itu adalah pihak komunis dan kapitalis.     

Awal mula mengapa dahulu Indonesia menganut demokrasi liberal karna perekonomian Indonesia belum stabil sehingga memberikan ruang gerak bagi importer untuk mengembangkan usahanya di Indonesia. Setelah muncul perusahaan-perusahaan swasta barulah Indonesia memberlakukan demokrasi terpimpin dengan tujuan pasar bebas tetap terkontrol, sehingga perekonomian dikendalikan oleh negara yang nantinya menjadikan perekonomian Indonesia menjadi stabil.

Indonesia menjadi mandiri dengan adanya demokrasi terpimpin. Tolak ukur ekonomi bangsa pada tahun 1950 sampai 1966 perkembangannya signifikan. Indonesia pada saat itu memiliki mata uang Jepang, mata uang Belanda dan Javasche yang kemudian menjadi bang Indonesia sehingga terbitlah ORI yaitu Oeang Repoeblik Indonesia.

Berbicara bentuk nyata politik luar negeri yang soekarno bangun diantaranya adalah Konfrensi Asia Afrika, hubungan baik dengan Pakistan dan Unisoviet, menjadi bukti bagaimana soekarno dapat menjalin kerjasama dengan negara-negara yang sama rasa yang katanya negara berkembang, yang sebenarnya istilah berkembang digunakan untuk membentuk sekte-sekte, seperti seolah-olah Indonesia berada dibawah jepang.

Ketika India hendak menyerang Pakistan, Indonesia mengirimkan kapal selamnya untuk membantu Pakistan, yang mana pada saat itu hanya Indonesia dan Unisoviet yang mempunyainya bahkan Amerika belum mempunyainya. Hal tersebut membuktikan betapa hebatnya politik luar negeri Soekarno, maka tidak berlebihan apabila Soekarno  dikatakan pahlawan asia.

Karna kuatnya politik luar negeri yang dibangun Soekarno sangat sulit untuk dihancurkan. Maka dibuatlah propaganda politik dalam negeri, membikin Indonesia carut marut dengan dibuatnya skenario G30 S PKI. Tuduhan terbunuhnya jenderal-jenderal besar bangsa saat  itu kepada komunis. Kenapa hal tersebut dilakukan? Tujuannya adalah untuk melengserkan presiden Soekarno dengan alasan  bahwa beliau dekat dengan komunis. Padahal tidak ada bukti bahwa pelakunya adalah komunis, bahkan masih diragukan apakah ada jenderal-jenderal yang dibunuh saat itu.

Ekonomi Politik Pada Masa Soeharto
Pada masa Tirani (Orba) kembali kepada demokrasi liberal dimana soeharto pada saat itu diduga sebagai agen CIA sebagai utusannya memimpin Indonesia selama 32 tahun. Oleh sebab itu Indonesia sangat mesra dengan barat berbeda dengan Soekarno yang dekat dengan timur.

Zaman tirani membuka peluang ekonomi makro yang berujung pada kapitalis dan erat dengan KKN dengan embel-embel bantuan atau pinjaman sehingga dana yang digunakan semua berasal dari barat yang berdampak pada eksploitasi Sumber Daya Alam. Bangunan-bangunan di Indonesia masih banyak peninggalan kepemimpinan soeharto hanya saja sedikit dibenah yang diperoleh dari hutang luar negeri.

HPH (Hak Pengusahaan Hutan) sebagai dalih eksploitasi sumber daya alam adalah suatu bukti kekejian Soeharto pada saat itu, menganut paham Kapitalis yang tidak ada puasnya meletakkan cakarnya dibumi Indonesia.

Pada zaman rezim Soeharto tidak diberikan paham politik, karna dengan menghancurkan politik suatu bangsa maka ekonominya pun akan hancur. Namun berjalannya tahun sampai 1998 Soeharto tak lagi bisa diperas lagi susunya oleh Amerika maka Ia pun dijatuhkan dengan propaganda dalam negeri yaitu amukan para mahasiswa menuntut turunnya Soeharto. Semua itu didalangi oleh pihak Amerika jika memang mahasiswa pada saat itu bertujuan untuk menjatuhkan Soeharto, lalu mana rumusannya untuk Indonesia kedepannya, KKN sampai sekarang masih menggrogoti bangsa Indonesia.

Setelah jatuhnya Soeharto dibuatlah boneka Habibie akan tetapi rakyat Indonesia tidak bisa dibohongi hingga tidak berlangsung lama masa kepemimpinan Habibie. Tidak ada yang bisa menyelamatkan Indonesia pada saat itu selain Nahdlatul Ulama. Maka dari itu Soeharto berkunjung ke PBNU hingga naiklah Gusdur sebagai presiden.

Selama 350 tahun Indonesia dibumi hanguskan dan selama 32 tahun dihilangkan sejarah kita, dengan tujuan utaman menjajajah Indonesia melalui eksploitasi SDA. Maka dari itu mengapa janganlah hanya kita hapal “Jas Merah “ sebagai slogan soekarno akan tetapi haruslah kita maknai lebih dalam lagi akan penting nya sejarah itu menyangkut jati diri bangsa Indonesia. Agar kita tidak mudah terprovokasi oleh kaum-kaum yang tidak menyukai Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia. NKRI Harga Mati.

Penulis: Yogi Prayogo


            

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda