Analisis Tulisan Sahabat Mahbub Junaidi - PMII UNILA : Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh

30 Nov 2016

Analisis Tulisan Sahabat Mahbub Junaidi



Ditulis oleh Riyan Agung Pambudi

Mahbub Junaidi, sosok kelahiran Jakarta, 27 juli 1933 ini gemar menulis sejak duduk di bangku sekolah dasar. Bahkan iya pernah ber statemen “ aku akan menulis dan tetap menulis hingga aku tak mampu menulis lagi”. Beliau adalah ketua umum pertama Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII) yang sengaja didirikan untuk menjawab rasa kegelisahan para pemuda dan mahasiswa pada waktu itu.

Di pilihnya sahabat mahbub junaidi sebagai ketua umum bukan berarti tanpa pertimbangan yang matang, bilau di pilih karna memang beliaulah sosok yang pantas dan berkompeten untuk mengurusi PMII pada waktu itu. Beliau belajar berorganisasi sejak duduk di bangku sekolah, dan tulisan-tulian beliau sudah tidak asing lagi beredar di kalangan masyarakat.

Melalui majalah tempo tulisan-tulisan beliau tersebar luas di seluruh penjuru nusantara dan dapat di nikmati oleh semua kalangan, salah satu penikmat tulisanya adalah bapak proklamator kita yaitu Ir.soekarno dan sekaligus presiden pertama Indonesia. Melalui tulisanya inilah sahabat mahbub di kenal akrab dengan Ir.soekarano, namun demikian sahabat mahbub tetap menulis dengan subyektif  dalammengkritisi kepemerintahan di era Ir.soekarno dan menyelipkan humor-humor di setiap tulisanya.

Sahabat mahbub junaidi memang di kenal aktif dalam mengritisi sistem pemerintahan dan kebijakan-kebijakan yang di kluarkan oleh pemerintah, dengan tulisanya yang khas itu saya mencoba mengambil salah satu karangan beliau yang di rilis oleh KOMPAS pada tanggal 18 mart 1981 yang berjudul “Buku Petunjuk ”Pendidikan Politik Sejak Dini kita menemukan kritik yang menarik sekaligus jenaka. Begini tulisnya “Apabila seorang anak sudah duduk di kelas 5 Sekolah Dasar, paling lambat di kelas 6, ajaklah dia ke Kebun Binatang. Begitu menginjak pintu gerbang segera bisikkan di kupingnya, “Kamu tidak mau dijebloskan ke dalam kandang seperti makhluk-makhluk itu, bukan?” Nah, jadilah kamu manusia yang paham politik. Manusia yang tidak berpolitik itu namanya binatang, dan binatang yang berpolitik itu namanya manusia.”

Berangkat dari salah satu tulisan beliau ini ada beberapa point yang kita dapat yakni POLITIK, BINATANG, dan MANUSIA. Dan kenapa tulisan ini di tulis pada tahun 1981 ? menurut sumber yang saya dapatkan, kondisi politik di indonesia dalam kondisi yang memprihatinkan. Banyaknya Kolusi,Korupsi, dan Nepotisme (KKN) di era kepemimpinan Ir.soeharto juga menjadi salahsatu faktor runtuhnya beliau di kursi kepemimpinan indonesia.

perekonomian di indonesia semakin merosot karna banyaknya kepentingan politik luar negri maupun dalam negri sehingga mengakibatkan banyaknya para kalangan elit politik di indonesia yang hanya memperkaya diri sendiri sehingga KKN semakin marak bahkan sulit di bedakan antara manusia dan binatang itu sendiri.

Dan inilah mahbub junaidi dengan kritikanya yang tajam dan subjektif tetapi tidak menghilangkan karakteristik tulisanya yang humoris.


Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda