Yuk simak! Berikut adalah langkah-langkah pencegahan penularan COVID-19 versi Buletin Berdasi! - PMII UNILA : Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh

18 Mar 2020

Yuk simak! Berikut adalah langkah-langkah pencegahan penularan COVID-19 versi Buletin Berdasi!


Logo Buletin Berdasi (Buletin PMII Rayon Pertanian)

Halo sobat berdasi! Bagaimana nih kabarnya? Semoga Allah memberikan kesehatan dan kekuatan berupa materil dan moril untuk kita semuanya, ya! Menanggapi tulisan saya pada Buletin Berdasi Edisi ke-1, membuat saya semakin mati kepo karena saya semakin tertarik untuk mencari tahu tentang wabah ini. Terus terang saja, media yang semakin gembor menyebarkan isu menyeramkan terkait COVID-19 ini tanpa adanya solusi membuat pemikiran radikal dan liberal saya semakin bertanya-tanya; Bagaimana sih cara mencegah penyebaran COVID-19? Bagaimana sih cara membunuh COVID-19 ini secara efisien? Nah, kepo kan? Maka dari itu, mari simak tulisan ini sampai selesai!

Setelah seharian surfing di internet, saya akhirnya menemukan beberapa hal yang menarik. Pada penelitian yang dilakukan oleh NIH (National Institutes of Health) telah melinai berapa lama virus COVID-19 dapat bertahan hidup pada berbagai permukaan berbeda yang ditemukan di rumah dan rumah sakit. Para ilmuwan menemukan virus corona baru (COVID-19) dapat bertahan hingga 4 jam pada tembaga, 24 jam pada kardus, dan hingga 3 hari pada plastik dan stainless steel. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa COVID-19 ini sangat memungkinkan untuk terjadinya penularan melalui berbagai media, termasuk gagang pintu dan permukaan mana pun selama beberapa hari. Karena itu, pakar kesehatan sangat menganjurkan kita untuk selalu mencuci tangan secara teratur dengan sabun atau hand sanitizer.

Masih berasa belum cukup dengan itu, saya semakin mencari tahu lebih dalam bagaimana caranya membunuh “Si Kecil Mematikan” ini. Sebagai anak kos yang menjunjung tinggi nilai kebersihan, sejenak terlintas di dalam pikiran saya bahwa “Bagaimana jika saya terpapar karena saya membeli makanan dari luar yang sebenarnya sudah higenis namun karena banyaknya orang yang berlalu-lalang memicu terjadinya human error yang akhirnya malah menjadikan makanan tersebut mengandung mikroorganisme patogen ini? Lalu bagaimana cara mencegahnya?”.

Peneliti Mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra menyatakan bahwa semakin tinggi suhu, maka semakin rendah pula ketahanan hidupnya (virus). Lalu Gunter Kampf selaku dokter di Rumah Sakit Universitas Greifswald mengatakan bahwa, “Suhu rendah dan kelembaban udara tinggi akan semakin meningkatkan umur mereka (virus).” Berdasarkan dari statement tersebut, saya mencari korelasi antara statement dari para ahli virologi maupun epidemiologi. Saya mengasumsikan bila COVID-19 dapat dimatikan dengan suhu panas karena dapat merusak lapisan lemaknya, maka dari itu seandainya kita membeli makanan jadi, kita harus memanaskannya terlebih dahulu sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19. Namun hal ini tidak dapat dibuktikan secara ilmiah yang kuat, menyiasati bahwa masih banyaknya perdebatan dari para ahli di penjuru dunia mengenai ketahanan COVID-19 ini pada suhu tertentu dan menyadari bahwa virus yang menyebabkan zoonosis sendiri dapat bermutasi sesuai dengan iklim dan lingkungan.

Setelah berjam-jam mata ini lelah karena menatap layar laptop, akhirnya saya menemukan beberapa solusi umum untuk pencegahan, yaitu:
1) Mencuci tangan dengan benar. Basuh telapak tangan hingga punggung tangan dan sela-sela jari setelah melakukan kontak dengan orang sakit atau setelah berpergian. Bila menggunakan hand sanitizer, lakukan dengan cara yang sama namun tunggu hingga 1 menit.
2) Menggunakan masker bedah (Surgical Mask) atau masker N95.
3) Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan berprotein, buah-buahan, dan makanan yang sedikit lemak.
4) Menghindari kontak dengan hewan liar atau rutin memandikan hewan peliharaan anda.
5) Sering berolahraga.
6) Segera lapor diri atau cek kesehatan apabila terdapat gejala-gejala yang mencurigakan sebagai langkah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

Nah, jadi bagaimana Sobat Berdasi? Semoga tulisan ini dapat meluaskan wawasan kita dan menjadi pemantik agar kita selalu mengikuti perkembangan berita terkini dan meningkatkan kewaspadaan kita akan virus ini. See ya later!

Founder Buletin Berdasi : Dicki Rachmansyah
Kader Rayon Pertanian


FYI : Comingsoon Buletin Berdasi edisi cetak siap di edarkan!

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda