Konferensi Asia Afrika, Ini Rekomendasi PB PMII - PMII UNILA : Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh

28 Apr 2015

Konferensi Asia Afrika, Ini Rekomendasi PB PMII

Konferensi Asia Afrika (KAA) ke 60 dilaksanakan di Bandung, 20 hingga 24 April mendatang. Terkait hal tersebut, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mendorong pemerintah Indonesia, untuk mengajak Negara-negara Asia-Afrika untuk melahirkan resolusi baru.

Dikutip dari rilis yang disampaikan PB PMII, beberapa di antara resolusi baru yang dimaksud tersebut yakni pertama, menciptakan sistem ekonomi dan perdagangan yang berkeadilan, dengan membentuk bank pembangunan Asia-Afrika untuk menopang pendanaan pembangunan ekonomi Negara Asia-Afrika. Kedua, mendorong terciptanya pembangunan lumbung pangan dunia di Negara Asia Afrika, untuk mengatasi krisis pangan dunia.

Selanjutnya rekomendasi yang ketiga, adalah mendukung kemerdekaan Negara Palestina dari penjajahan Israel ke sidang Dewan Keamanan PBB. Keempat, yakni mendorong terciptanya keamanan global di Negara Asia-Afrika, dengan membentuk badan mediasi penyelesian konflik antar Negara dan internal Negara. Hal tersebut dilakukan dengan prinsip saling menghormati dan tidak ikut mencampuri urusan dalam negeri Negara lain. Kemudian salah satu rekomendasi selanjutnya adalah mendorong terbentuknya pemberantasan kejahatan trans Nasional, dalam hal korupsi, Narkoba dan human trafficking.

Untuk diketahui, KAA tersebut adalah puncak peringatan perhelatan akbar Negara-negara Asia Afrika. Ini adalah momentum untuk merefleksikan hakekat terciptanya Dasasila Bandung, yang dirumuskan pada Tahun 1955 yang lalu. Dasasila tersebut sebagai bentuk dukungan moral, terhadap Negara yang masih mengalami kolonialisme dan memperkuat isi piagam PBB.

Dikatakan Bambang Tri Anggono, Ketua Bidang Advokasi Kebijakan Publik PB PMII, bahwa momentum peringatan KAA di Indonesia, mengharapkan adanya sebuah resolusi baru dalam menyikapi isu-isu permasalahan yang saat ini dihadapi oleh Negara dan rakyat di Asia-Afrika. Mengingat bahwa jumlah penduduk di kedua benua ini Asia – Afrika menempati 70 persen populasi dunia.

“Ini merupakan potensi yang perlu digali dalam kancah hubungan antar Negara di Asia-Afrika. Namun secara ekonomi, Negara Asia-Afrika masih mengalami ketimpangan, yang disebabkan oleh ketidakadilan, kemiskinan dan dukungan infrastruktur kegiatan ekonomi,” ujarnya.

Selanjutnya, globalisasi yang melanda dunia saat juga turut serta menumbuh suburkan ketimpangan ekonomi Negara-negara Asia-afrika. Laju perdagangan di kedua benua ini dibandingkan dengan Negara-Negara Eropa dan Amerika Utara, masih minim sehingga berdampak pada kegiatan produktifitas ekonomi rakyat di kedua benua ini Asia-Afrika.

“Globalisasi dan perdagangan bebas tidak saja menciptakan ketimpangan ekonomi, tetapi turut serta menciptakan konflik antar Negara-internal Negara seperti perebutan sumber daya energi, tapal batas antar Negara dan perang antar kelompok suku,ras dan agama sehingga mengakibatkan terancamnya keamanan dunia,” ujarnya.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda