Cintai Budaya Daerah, PMII Unila Galakkan Satu Hari Berbahasa Lampung - PMII UNILA : Dzikir, Fikir, dan Amal Sholeh

10 May 2016

Cintai Budaya Daerah, PMII Unila Galakkan Satu Hari Berbahasa Lampung

Berawal dari diskusi mingguan yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Lampung, para aktivis PMII ini mengkaji masalah yang sangat krusial dari kebudayaan Lampung saat ini, yaitu mengenai bahasa daerah.

Bahasa daerah Lampung saat ini sudah diambang kepunahan, hal ini bias dilihat secara kasat mata pada penggunaan bahasa daerah yang sangat minim, terutama pada daerah perkotaan. Masyarakat perkotaan umumnya sudah menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa keseharian, hal ini bukan sebuah kesalahan, namun yang menjadi sebuah kesalahan yaitu ketika sudah mulai melupakan bahasa Daerah.

Upaya – upaya pelestarian Bahasa Lampung sebenarnya sudah ada pada bangku pendidikan mulai dari kanak-kanak seperti tercantum dalam Pasal 7 dan 8 Peraturan Daerah Provinsi Lampung No. 2 Tahun 2008 mengenai Pemeliharaan Bahasa dan Aksara Lampung, bahwasanya pengenalan dan pengajaran bahasa dan aksara Lampung dimulai dari jenjang kanak-kanak.

Namun, dalam realita kehidupan sehari-hari penggunaan Bahasa Lampung masih minim. Berawal dari masalah tersebut, PMII Unila mengambil topik revitalisasi Bahasa lampung dalam diskusi mingguan yang diadakan pada Selasa (11/5) sore hari.

Diskusi mingguan yang menghasilkan konsensus bahwa PMII khususnya Universitas Lampung harus bisa menjadi pelopor cinta budaya daerah. Tindak lanjut dari diskusi tersebut yaitu setiap hari Jumat diwajibkan kepada anggota dan kader PMII Unila untuk berbahasa Lampung sebagai wujud nyata cinta budaya daerah.

Yogi Prayogo selaku penanggung jawab gerakan “Satu Hari Berbahasa Lampung” mengungkapkan bahwa kecintaan terhadap budaya daerah harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat.

“Mencintai budaya daerah sudah menjadi kewajiban setiap warga daerah, namun kesadaran tersebut harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat” Ujar Yogi yang merupakan mahasiswa FMIPA Unila tersebut.

Sementara Ketua Komisariat PMII Unila, Erzal Syahreza Aswir berharap gerakan  “Satu Hari Berbahasa Lampung” dapat meluas setidaknya ke organisasi tingkat mahasiswa terlebih dahulu lalu ke lembaga lain, dan goal-nya dapat menjadi kebiasaan masyarakat pada umumnya.

“gerakan Satu Hari Berbahasa Lampung semoga dapat meluas ke organisasi tingkat mahasiswa dan lembaga-lembaga lain, dan goal akhirnya bisa menjadi kebiasaan masyarakat” Ujar Erzal

Ia juga menambahkan jika bisa tidak hanya satu hari berbahasa Lampung, namun setiap hari Bahasa Lampung dapat digunakan oleh setiap elemen masyarakat.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda